Thursday, December 30, 2010

Kumpulan Q&A dari pembaca blog "Informasi Studi Medik di Jerman"

Posting ini berisi daftar pertanyaan yang datang dari pembaca Blog, yang mungkin akan berguna juga untuk pembaca lainnya. Semoga membantu!

Q : Berapa lama studi S1 kedokteran di Jerman?
A : S1 kedokteran di Jerman lamanya 6 tahun juga, terdiri dari 5 tahun preklinik dan 1 thn klinik(koas/praktisches Jahr). Tapi itu belum termasuk studienkolleg selama 1 tahun.

Q : untuk bedah plastik, apa harus selesai bedah umum dulu di Indonesia atau bisa langsung?
A : jawaban dari hendrawan adiguna lie di fb german doctor community:
Plastische chirurgie harus mulai dr Basic chirurgie seperti bedah lainnya selama 2 tahun, tdk hrs selesai bedah umum juga bisa. Untuk peraturan dapat dilihat di Ärztekammer masing2 Bundesland and biasanya sama.

Q : Kalau mengurus dari Indonesia setelah mendapatkan Beruferlaubnis, apa perlu mengurus arbeitserlaubnis? karena setelah baca di link ABH berlin, dokumen2 kita akan dikirim ke arbeitsagentur untuk mendapatkan Zustimmung. Dan untuk itu diperlukan 3 dokumen: Arbeitsvertrag, Stellenbeschreibung dan Antrag auf Erlaubnis einer Beschäftigung papier. Apa dokumen itu diisi/dilengkapi setelah kita tiba di Jerman? Saya bingung soalnya, setelah saya menghubungi ABH Berlin mereka lalu mengirimkan dokumen beserta Vorabzusage Beruferlaubnis untuk mendapatkan Zustimmung dari arbeitsagentur, tp 3 dokumen diatas blm dipenuhi karena saya belum mendapat visum untuk ke Jerman.
A : Arbeitsvertrag hanya didapat setelah kita menerima berufserlaubinis. Jadi untuk sementara kita hanya bisa memberikan zustimmung penerimaan sebagai Gastarzt di rumah sakit. Stellenbeschreibung itu dibuat oleh rumah sakit, demikian pula Antrag auf erlaubnis einer beschaeftigung.

Q : Apakah diperlukan beasiswa resmi atau dapat juga dengan beasiswa palsu yang didapatkan dari perusahan sembarangan saja ( misalnya dari perusahaan orang tua)?
A : Beasiswa ada bermacam-macam. Yang penting ditulis bahwa ongkos hidup kita dijamin selama pendidikan di Jerman. Ada yang dapat dari perusahaan obat, ada yang dapat dari universitas, ada yang dapat dari Rumah Sakit di jakarta, ada yang dapat dari perusahaan lainnya. Yang penting jangan sampai terlihat bahwa ada hubungan keluarga, karena pemerintah Jerman tidak mau kalau itu berhubungan dengan keluarga. Selama ini sih kita gak pernah tahu kalau ada yang di cek di bank accountnya, apa terjadi pengiriman setiap bulannya. Tetapi pernah terjadi pemerintah jerman (Ausländerbehörde) menelpon perusahaan yang memberikan beasiswa dan bertanya apakah benar atau tidak.